It Will Kill U

It Will Kill U

Anda penyuka makanan cepat saji? nampaknya anda perlu sedikit berhati-hati dengan makanan instan ala Amerika/barat ini, karena menurut beberapa penelitian disebutkan bahwa ada beberapa dampak/efek buruk dari makanan cepat saji ini (Junk Food). Karena ternyata  Badan Kesehatan PBB (WHO) telah membuat larangan untuk tidak menjual dan tidak memasang iklan makanan cepat saji atau junk food di area sekolah dan taman bermain. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan diet sehat dan mencegah obesitas pada anak. Seperti yang dilansir oleh kantor berita AFP, pada hari Senin (24/01/11) lalu. Larangan iklan junk food WHO ini diarahkan pada anak-anak untuk menghindari makanan tinggi lemak jenuh gula atau garam. Tapi larangan ini bukan untuk meminta negara-negara anggota mempertimbangkan pendekatan paling efektif untuk mengurangi pemasaran junk food.

“Peraturan ini untuk menjauhkan anak-anak dari segala bentuk pemasaran makanan tinggi lemak jenuh, asam trans-lemak, gula atau garam,” jelas badan kesehatan PBB, dilansir AFP, Senin (24/1/2011).

WHO menjelaskan, peraturan tersebut meliputi tempat menyusui, taman bermain, sekolah, halaman sekolah, pusat pra-sekolah, klinik keluarga, juga tempat pelayanan olahraga dan budaya.

Menurut WHO, ada sekitar 43 juta anak pra-sekolah yang mengalami obesitas (kegemukan) atau kelebihan berat badan.

“Anak-anak di seluruh dunia yang terkena pemasaran makanan tinggi lemak, gula atau garam, dapat meningkatkan potensi generasi muda mengembangkan penyakit menular selama hidup mereka,” katanya.

WHO memperingatkan, 6 dari 10 kematian setiap tahun diakibatkan oleh penyakit jantung, kanker, diabetes dan penyakit paru-paru kronis. Faktor umum dari empat penyakit utama tersebut adalah pola makan yang buruk.

Menurut pejabat WHO, rekomendasi tidak mengikat akan diajukan di pertemuan tingkat tinggi tentang pencegahan dan pengendalian tidak menular pada September’s General Assembly di New York.

Dampak Lain

Dan tahukah anda dampak atau efek lain dari Junk Food tersebut. Dokter Suyuti, Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pernah menjelaskan pengaruh makanan cepat saji yang banyak didominasi menu berbahan ayam itu, terutama bagian paha dan sayap ayam. Menurut Beliau, lelaki yang menyukai paha dan sayap ayam olahan semacam Fast Food ini, akan berkecenderungan memiliki sifat yang lebih feminin (Source : Jawa Pos, 11 Januari 2009). Hal ini dikarenakan dua bagian tubuh ayam potong tersebut mengandung tumpukan hormon kewanitaan (INSULIN X) yang disuntikkan ke tubuh ayam melalui paha dan sayap ayam olahan tersebut semasa hidupnya untuk memacu pertumbuhan si ayam. Dan jika dikonsumsi, hormon itu akan ikut menumpuk di dalam tubuh manusia. Dan lama kelamaan kelebihan hormon INSULIN X ini akan mengakibatkan si lelaki pengkonsumsi tersebut berubah karakter menjadi FEMININ seperti wanita alias BANCI. Warga Amerika, Inggris, dan Australia sudah paham betul akan hal ini, sehingga banyak lelaki di negara mereka yang menolak mengkonsumsi 2 bagian tubuh ayam olahan cepat saji tersebut. Dan menurut beberapa informasi, negara – negara maju yang banyak memproduksi ayam potong hasil suntikan tersebut cenderung mengekspor bagian paha dan sayap ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia negeri tercinta kita ini.
Kasus perubahan karakter seperti ini semakin jelas terlihat di kota-kota besar seperti Jakarta. Banyak kita lihat pria berperangai seperti wanita dan juga tidak sedikit dijumpai pria ganteng plus macho namun memiliki kecenderungan mencintai sesama jenis alias GAY seperti kaum Sodom La’natullah. Konon mereka berasal dari keluarga berada yang sedari kecil sering diajak makan ke restoran-restoran siap saji, khususnya yang menawarkan daging ayam potong dalam aneka rasa dan olahan.
Namun masih menurut Dokter Suyuti, mengkonsumsi daging ayam potong cepat saji sebenarnya sah-sah saja. Dengan catatan harus dalam porsi yang pas dan tidak terlalu sering.

Instan Belum Tentu Baik

Kita sadari atau tidak ternyata pemaparan dari WHO dan temuan fakta dari Dokter Suyuti ternyata ada korelasinya dengan manfaat kesabaran. Sejuta manfaat sabar dalam sendi kehidupan ini bahkan hingga ke titik terkecilnya seperti hal-ihwal memilih makanan ternyata memiliki manfaat yang besar. Karena Junk Food yang merupakan gambaran dari makanan instan -yang tentunya kontra dengan Proses memasak jenis makanan yang lainnya yang membutuhkan sedikit banyak waktu- meski terkesan sepele, ternyata memiliki dampak yang sangat besar dihadapan  Allah. Karena jika benar bahwa makanan super cepat dalam hal penyajiannya itu dapat memicu seseorang memiliki kelainan hormon seksual (Maskulin menjadi Feminin) maka kerugian penikmatnya bernilai ganda. Selain dapat memicu seseorang menderita berbagai penyakit juga mendekatkan orang tersebut pada murka  Allah yang telah jelas-jelas melaknat seorang laki-laki yang menyerupai wanita dan sebaliknya (Al Hadis). Dengan demikian, sikap ‘sabar’ ternyata turut andil dalam menyelamatkan generasi umat ini agar tidak masuk dalam kategori orang yang dibenci oleh Allah tersebut. Benarlah kiranya jika ”…hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas”(QS.Az Zumar : 10).

Maka marilah kita budayakan kembali sifat sabar dalam setiap lini kehidupan bahkan dari urusan yang tersepele seperti makan sekalipun. Karena kita tentu selain ingin selalu sehat juga pasti ingin selalu disayangi Tuhan, bukan?

Wallahu A’lam Bis Showab

Diseduh Oleh : Musyaf  Senyapena

Diseduh Di      : Senyapandaan

Source : http://www.hidayatullah.com/read/14968/24/01/2011/who:-junk-food-tak-boleh-dijual-di-sekolah.html

https://musyafucino.wordpress.com/2009/06/28/junk-food-bikin-kita-jadi-banci/

Catatan : Untuk Mengetahui Rahasia Besar Di Balik Junk Food dan berbagai Resto-resto penyedia dan pengusung Masakan Junk Food dalam menu utama mereka, saya rekomendasikan agar anda membaca buku FAST FOOD NATION : The Dark Side American Meal karya Eric Schlosser (terbitan Houghton Mifflin , Januari 2001) yang banyak mengungkap sisi gelap dari Restoran-restoran Junk Food yang notabene berasal dari Barat,dalam resensi mengenai buku tersebut yang pernah dikupas di majalah Annida, buku dinilai sangat apik dalam upayanya menguak sisi hitam Junk Food di negeri asalnya sono. Seperti Andil salah satu Restoran Junk Food yang sangat terkenal di dunia termasuk di Indonesia (Maaf saya sengaja tidak menyebutkan namanya) yang ternyata menyumbang dana dalam memerangi kaum Muslimin di Palestina karena Restoran Junk Food ini merupakan rekanan bisnis dari Jewish United Fund. Buku ini juga mengupas tentang bagaimana seluk beluk pengolahan dan pemeliharaan hewan-hewan yang merupakan bahan utama dari makanan Junk Food tersebut. Lalu apakah apakah sama cara kerja Resto-resto tersebut di pusatnya sana dengan cabangya yang ada di Indonesia? Silahkan anda telisik lebih dalam lagi.